Pengangkatan Honorer K2 Berbeda dengan Pengangkatan Honorer
SURYA Online, SURABAYA - Pemprov
Jatim bakal kembali menggelar rekruitmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada
tahun 2013. Reruitmen ini yang kedua setelah dicabutnya moratorium penerimaan
CPNS oleh pemerintah pusat.
Kepala Badan
Kepegawaian dan Diklat (BKD) Jatim Akmal Boedianto mengatakan, rekruitmen CPNS
tahun ini rencananya digelar bulan Juni 2013. Selain membuka untuk formasi
umum, Pemprov juga berencana mengangkat pegawai honorer katagori K2 menjadi
CPNS.
”Tapi berapa
formasi yang diberikan, kita belum tahu. Yang jelas kuota didasarkan pada
kebutuhan masing-masing instansi, baik pusat maupun daerah,” ujarnya, Senin
(4/2/2013).
Format
tersebut berbeda dengan model rekruitmen CPNS sebelumnya, di mana pemerintah
pusat menetapkan kuota nasional terlebih dahulu. Setelah itu, baru disebar
merata di setiap instansi.
Pengangkatan
honorer K2 berbeda dengan pengangkatan honorer. Untuk dapat diangkat, K2 wajib
mengikuti tes dan mereka yang lolos tes berhak diangkat sebagai CPNS. Jadi yang
diangkat sebabagi CPNS belum tentu semuanya.
”Jadi
pengangkatan mereka berdasar hasil tes. Makanya pengangkatan honorer K2
dilakukan secara bertahap, mulai 2013 sampai 2014 nanti,” jelas Akmal.
Kriteria
honorer K2, yakni mereka yang bekerja di instansi pemerintah dan diangkat oleh
pejabat berwenang, dengan masa kerja minimal satu tahun pada 31 Desember 2005
dan hingga saat ini masih bekerja secara terus menerus. Usia sekurang-kurangnya
19 tahun dan tidak boleh lebih dari 46 tahun per 1 Januari 2006.
Saat ini,
pegawai honorer K2 menumpuk untuk posisi guru, perawat, dan tenaga teknis. Di Jatim,
jumlahnya diperkirakan mencapai puluhan ribu. Karena di Surabaya saja jumlah K2
mencapai sekitar 3.200, di mana sebagian besar adalah guru.
Akmal
menjelaskan, pelaksanaan tes CPNS Juni nanti menggunakan sistem computer
assisted tes (CAT). Yakni, pelamar langsung menjawab soal ujian di depan
komputer. Pihaknya, kata Akmal, sudah menyiapkan model tes tersebut.
”Tahun lalu,
sistem tes dengan CAT hampir kita lakukan. Tapi tak jadi, karena tiba-tiba ada
moratorium,” imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar